Empat Tahun || Cerpen Papua

CERPEN DI BUKIT TELETUBIES

 Di Bukit Teletubies

Karya : Admin @anakhonai



Di bukit teletubies, sebuah bukit yang berada di provinsi papua, tepatnya kabupaten jayapura,kota sentani bagian barat. Dan yang berada diatas permukaan danau sentani


Di bukit teletubies pukul 15:30 WIT. Namaku Obed seorang pengunjung setia yang selalu berada di bukit teletubies pada waktu tersebut. Di bukit teletubies kita bertemu,bertukar nomor ponsel,berkenalan,hingga jadian di bukit itu. Di bukit teletubies tempat kita melihat indahnya sunset di sore hari, di bukit itu kita miliki banyak kisah, dari duka,suka,senang,hingga susah



Di bukit teletubies kamu mengucapkan selamat tinggal. dengan alasan yang tidak pasti. Berbeda dengan film the amazing spiderman 2, saat Gwen ingin pergi ke London untuk melanjutkan studinya tapi ia tak lupa pamit kepada kekasihnya Peter.



Di bukit teletubies diantara rerumputan-rerumputan ku duduk sendiri, lalu datanglah seseorang yang tidak aku kenali menyapaku dan berkata



 “hei… aku sudah dua minggu melihatmu disini, siapa namamu..?” Tanya orang asing itu kepadaku, lalu aku menjawab “namaku Obed. Entahlah…! Aku memiliki cerita tersendiri di bukit ini. Oleh karena itu aku selalu berada disini.” Jawabku kepadanya lalu,jawab orang itu kepadaku “mmmm, okelah namaku Edwin senang bertemu denganmu” lalu beranjaklah dia pergi meninggalkanku.

Di bukit teletubies kala senja


mulai menghilang, pertanda sore akan berakhir dan datanglah malam, saat aku hendak beranjak pergi dari bukit itu, di daerah parkiran. Terdengar ada suara yang memanggilku “obed….obed….obed….” kemudian aku menoleh ke arah suara yang memanggil namaku. Ternyata itu adalah Ria, sahabat seperjuanganmu dulu , datang dan menanyakan kabarku, lalu ia menceritakan semua yang terjadi tentangmu.

Lukaku belum sembuh, kau meninggalkanku disaat aku benar-benar sangat mencintaimu, kau pergi dengan alasan yang tak pasti dan sesuatu yang tak pernah kau ceritakan padaku.


Kau tahu, hancur hatiku, hanya tangis yang mungkin tak berarti bagimu, yang ku keluarkan dan hanya dilihat bulan bintang saat malam. Aku marah, kenapa dulu kau tak pernah berkata jujur padaku. Andaikan kau jujur mungkin semua tak serumit kemarin bukan…?

Di bukit teletubies kita harusnya saling percaya, tapi kau berbohong. Kau pergi, hanya angin yang mengantar kabar kepadaku,ingin ku titip salam dan bertanya bagaimana kabarmu. Aku terlalu sakit, kamu curang. Kamu tak pernah memikirkan bagaimana caranya aku untuk bangkit dari semua yang aku alami saat kau pergi dariku

Aku ingin bertemu dirimu, jika itu mungkin. Walaupun hanya sementara. Aku ingin memeluk erat


dirimu dan mengatakan jangan pernah tinggalkan aku, aku membutuhkanmu di setiap hariku, aku telah memaafkanmu dari semua yang telah kamu sembunyikan padaku, aku ingin kita seperti dulu, bersama dan selalu saling mendukung. Aku sakit tapi tak berdarah. Dan aku sedih di dalam diam, aku akan berjuang untuk mengikhlaskan itu semua

Kini ku sendiri, kabar baiknya setelah lulus kuliah aku bekerja di sebuah kantor pemerintahan yang ada disini


. selepas pulang kantor aku tak pulang kerumah, akan tetapi, aku pergi ke bukit teletubies. Yah, seperti biasanya melakukan hal yang dulu pernah kita lakukan bersama, terkadang aku juga melamun diantara rerumputan-rerumputan dan merasa bahwa matahari sedang melihatku, hingga waktu mengantarnya terbenam di sebelah barat.

Kisah kita di bukit teletubies akan ku kenang sepanjang masa hingga kelak aku mati. Aku tak lupa di saat pulang beribadah di hari minggu, sebelum aku ke bukit, aku selalu singgah di makam


untuk melepaskan rinduku dengan memeluk salib yang bertuliskan namamu. Aku mencintaimu,aku menyayangimu, aku yakin aku bisa menemui dirimu, mencium keningmu,memeluk erat tubuhmu selamanya di surga.



Untukmu yang bahagia disana

Kekasih hatiku.

Comments