Empat Tahun || Cerpen Papua

CERPEN NONA & MAMA

 Nona & Mama 

Karya : Efron Lambe Dkk



Hari dan pagi yang melelahkan bagi seorang gadis yang bernama Nona. “Nona… bangun su pagi niii” Teriak ibunya di depan pintu kamar Nona. Nona merupakan anak yang baik dan rajin. Akan tetapi, yang membuat ia malas dan lelah adalah adalah omelan dari ibunya.

 “sa cape skali sama mama nii,sa su kerja, tapi macam tra dianggap kh… su begitu tinggal dapat marah trus.” Curahan hati Nona yang di ceritakannya kepada sahabatnya Jefri. Seorang cowo yang seperti cewe ( Banci ) Semua yang Nona alami dan rasakan selalu di ceritakannya kepada jefri. Tapi, jawaban Jefri adalah “Jiii… sudah sabar-sabar saja dulu” Jefri selalu mendukung Nona dalam keadaan apapun.

Nona yang sedang asik bercerita dengan sahabatnya Jefri tak sadar bahwa ibunya Nona sedang mencari Nona untuk menyuruhnya kerja, serta membereskan rumah. Ketika ibu Nona melihat Nona yang sedang santuy menikmati ceritanya itu, ibu Nona langsung meneriakinya “Nona………..perempuan besar ko pergi menyimpan rumah sana” Dengan muka yang agak sedikit ngambek Nona berjalan menuju ke arah ibunya. Hingga di dekat ibunya Nona berbisik dengan pelan “Ma, pelan toh…! Orang dong dengar nanti dong bilang apa…?”

Sahabatnya Jefri mengikuti Nona dan ingin membantu Nona. Dalam perjalanan menuju ke arah rumah Nona, Jefri berkata “Yang sabar eh…Non, pasti ada saat ko bisa senang-senang” Nona hanya terdiam, bagi Nona semua yang di alaminya sudah biasa. Terkadang Nona benar-benar merasa letih, Nona menganggap ini semua merupakan siksaan bagi dirinya. Yah, maklumlah namanya juga anak perempuan

Pada keesokan harinya badan Nona terasa lemas dan panas di tubuhnya benar-benar sangat tinggi. Saat nona hendak mengangkat air bersih di dalam sebuah ember. Nona terjatuh dan pingsan, ibu Nona panik dan dengan segera berlari keluar mencari pertolongan. Tiba-tiba Jefri ke rumah Nona dan bertanya kepada ibunya “mama, Nona de kenapa…?” lalu ibu Nona menjawab “tratau nii,de angkat air baru tiba-tiba de jatuh” Jefri mengangkat Nona dan membaringkannya di sofa. Setelah tiga puluh menit kemudian Nona terbanguin dan berkata “aduh….sa kepala pusing skali” Ibu nona berkati dengan nada suara yang agak keras “ko lagi kalo cape istirahat toh, kalo sakit itu bilang” Nona pun menjawab “ sa mo istirahat tapi, nanti mama kam marah –marah jadi, kalo sa bilang sa sakit nanti mama kam tra percaya lagi”

Ibu Nona terdiam, lalu beranjak pergi ke dapur untuk mengambil segelas air, ibunya memberikan air dan berkata “mama minta maaf,mama hanya tramau besok ko berkeluarga baru ko trabisa kerja nanti ko pu suami deng de pu keluarga bicara mama tra pernah didik ko lagi” Nona terdiam sejenak kemudian menjawab “ iyo ma, yang mama bilang itu benar sa ini perempuan setidaknya sa harus bisa kerja seperti mama” Ibunya memeluk Nona dan berkata “mama percaya sama ko, mama minta maaf eh….! Sering kasar dan keras sama ko”

Setelah kejadian itu bagi Nona semua yang di alaminya memliki maksud yang baik, yang nantinya akan berbuah manis bagi dirinya dan masa depannya. Tak sadar Jefri yang mendengar percakapan antara Nona dan ibunya kemudian meneteskan air mata, maklumlah namanya juga banci Dalam tangisan Jefri, Jefry berkata “ sa mo jadi perempuan” suasana yang tadinya tegang dan haru auto berubah menjadi ngakak. Akhirnya Nona dan ibunya tertawa sambil memukul badan Jefry.

Tamat………….!

 

Comments