Empat Tahun || Cerpen Papua

( CERPEN ) Purnama ( Dialeg Papua )

 Karya : Oranganeh

Ditulis dan di pubilikasikan oleh : oranganeh

PURNAMA



“Ko lihat bulan purnama tu bagus skali, kaya dulu waktu pertama kali tong jumpa dan jadian” Kata Roger kepada kekasihnya Sofie. Lalu Sofie menjawab “dulu sa kira kalo bulan purnama itu banyak setan, mungkin juga sekarang. Kan malam ini jumat kliwon” Roger tertawa dan berkata “memangnya kalo ada setan ko takut iyo..?” Kemudian Sofie menjawabnya lagi “jii, iyo toh..! sa bayangkan saja setan itu ada disini mungkin sa pingsan kapa” lalu Roger berkata lagi “Jang takut ada sa mo, tenang saja..!” malam semakin larut, kemudian dering handphone Sofie berbunyi, sebuah panggilan masuk dari ibunya. Sofie tak sadar sudah pukul 22:00 WIT. Seharusnya Sofie sudah berada dirumah. Sofie mengabaikan telephone dari ibunya dan Sofie berkata kepada Roger “pulang kha..? mama su telfon.” Sofie bergegas dan segera berjalan ke pintu keluar taman, tempat kendaraanya diparkir. Tak lama Sofie mulai menyadari bahwa Roger tidak mengikutinya. Sofie pun kembali ke dalam taman, ke sebuah bangku yang tadi diduduki dia bersama Roger.

Cahaya lampu yang menyorot kepada Roger yang terduduk diam, “sepertinya anak ini ada masalah” Tanya Sofie di dalam hatinya. Kemudian Sofie memanggil Roger “Sayang, jalan sudah ayo, su malam nii,” Roger melihat kearah Sofie, akan tetapi, Roger hanya tersenyum. Sofie pun berjalan kea rah Roger dan menggenggam tangan Roger dan mengajaknya untuk pulang, Sofie menariknya dan berkat “ko nii, kenapa kha jalan sini ayo” Roger puun mengikuti Sofie. Sofie menggonceng Roger, di dalam perjalanan Sofie sangat terburu-buru karena takut di marahi oleh ibunya. Sofie berkata “Sayang sa anatar ko baru sa langsung pulang eh,” Roger pun menjawab “oh iyo, nanti kas turun di depan mata jalan saja baru langsung ko putar balik nanti kalo su sampe rumah SMS sa eh”

Sesampainya mereka di mata jalan komplekx perumahannya Roger, Sofie pun pamit dan langsung pulang. Sesampainya Sofie di rumahnya Ibunya berkata “ ko dari mana..? ini jam berapa..?” Sofie menjawab “ sa dari Roger mom, tadi duduk-duduk di taman sa lupa lihat waktu karna cerita asik jadi” kemudian ibunya menyuruhnya “ iyo sudah kalo begitu mandi, makan dan istirahat” Sofie pun mengikuti perintah ibunya. Setelah Sofie mandi dan makan,

Sofie mengambil handphone nya dan segera mengirmikan SMS kepada Roger “Sayang sa su di rumah ada baring-baring” akan tetapi, Roger tak membalas pesan dari Sofie, oleh karena itu , Sofie pun menelpon Roger. Sayangnya sudah tujuh panggalan tak terjawab, Di panggilan ke delapan seorang wanita mengangkat telepon dari sofie, wanita itu adalah adik perempuannya Roger, Namanya Yemima.

“hallo kaka sofie” dengan suara yang kedengarannya sedang bersedih. Lalu Sofie menjawab “yemima, selamat malam, kaka Roger..?” Tanya Sofie kepada Yemima. Yemima menangis dan langsung menjawab “sa su telepon kaka dari pagi tadi, Cuma jaringan eror, sa mo bilang tadi pagi kaka Roger meninggal.” Sofie kaget dan berkata” sa baru antar de pulang, jang tipu-tipu”

Sofie mematikan teleponnya, membangunkan ibunya dan mengajaknya ke rumah Roger untuk melayat di malam hari itu. Ibunya kaget dan berkata “jiii,baru tadi ko jalan deng siapa..?” Sofie menangis dan segera menuju ke rumah Roger. Sesampanya disana, ternyata, yang di katakan Yemima itu benar. Di pinggir peti jenazah Sofie menangis dan berkata “kenapa ko tipu sa, disaat purnama yang sa takuti tapi ko buat sa berani untuk melihat bahwa ternyata purnama itu indah” ibu Sofie pun menangis mendengar apa yang di katakana Sofie. Sofie merasa semua yang terjadi adalah mimpi, Sofie menampar pipinya dan menggigit, serta melukai tangannya. Ternyata, itu semua sungguh benar-benar nyata.

Sofie menagis dan berkata lagi “tadi tong baru ketemu saja baru…jadi, yang sa panggil ko untuk jalan, trus ko tramau jalan, gara-gara ini…?” lalu Sofie berkata lagi “Ko tipu sa, ko sengaja duduk lama supaya tong dua bisa habiskan waktu sama-sama lihat purnama itu sampai sa sadar bahwa ternyata ko su pergi, ko bukan purnama yang hanya semalam Roger, sa pilih ko bukan untuk waktu yang sementara ini, sa butuh ko itu untuk selamanya dalam sa pu hidup,” “Tapi kenapa ko pergi di purnama yang sama yang waktu sa pertama kenal ko.” “ko pu cara tu, Roger” Kenapa Di PURNAMA…?

Comments