- Get link
- X
- Other Apps
MENTARI HARAPAN BARU
DARI TIMUR
Cerita Pendek
( Dialeg Papua )
Karya : Haeckel .M.L. Puhili
Pagi itu mentari terbit dengan sinarnya yang melambangkan bahwa hari akan cerah. Namaku Rio, sambil berjalan ke arah danau. Ya benar, Danau Sentani salah satu danau terbesar di Indonesia tepatnya di Kabupaten Jayapura Provinsi Papua.
Sambil berjalan aku melihat temanku namanya Maria. Perempuan Papua asal Sentani Kabupaten Jayapura. Yang terkenal karena selalu meraih prestasi pada cabang olahraga dayung di ajang - ajang olahraga tingkat daerah.
Dibawah pohon rindang di tepian danau Sentani Maria duduk melamun seakan ia melihat pudarnya warna di dalam dunianya sendiri. Akupun menyapanya,
"Slamat pagi, Maria ko bikin apa melamun pagi - pagi"
Maria yang merasa kaget kemudian menyapaku kembali
"Ih, Rio slamat pagi, Trada ya, duduk - duduk saja ni"
Maria terdiam sejenak lalu ia bertanya kepadaku
"Baru ko mo ke....?"
Lalu aku menjawab
"Ah, mo pergi mancing di seblah sana ya,"
Sambil berjalan mendekatinya, lalu aku duduk tepat di sampingnya. Kami terdiam sejenak seakan menikmati sinar mentari pagi itu. Kemudian aku kembali bertanya kepadanya
"Baru ko kenapa, ada masalah...?"
Maria pun tersenyum tipis dan menjawab pertanyaanku
"Iyo, sa mo ikut seleksi untuk PON besok tapi, akhir - akhir ini dirumah banyak masalah itu yang"
Aku yang sontak merasa peduli terhadapnya pun berkata
"Bah, masalah apa.....? Cerita dulu siapa tau sa bisa bantu.."
Kemudian Maria menjawab
"Trada ya, mama dirumah ada sakit, baru Ade - Ade lagi masih kecil semua, bapa lagi masih di tempat tugas, sa bingung mo pergi seleksi kah, mo bantu jaga mama dengan Ade - Ade dirumah"
"Bah, itu saja mo, ko terlalu pikir sampe, ko pergi seleksi nanti sa bilang Ade perempuan di atas turun bantu jaga mama Deng Ade - Ade disini"
Lalu Maria berkata
"Bah, trapapa kah, Jang sampe Kam di atas ada sibuk lagi...?"
Lalu aku berkata
"Ah, mo sibuk apa, ini ada pandemi begini, mo sibuk barang apa, sudah intinya ko pergi ikut seleksi sana, masalah disini nanti sa yang urus, ko bikin macam kitong ni orang lain saja"
Maria pun berkata
"Ah, yang betul....?"
Lalu aku berkata
"Jii, betul nii, ko pergi seleksi tong tetap dukung ko."
Maria yang begitu merasa sangat senang pun berdiri dari tempat duduknya dan langsung melompat - lompat seakan di setiap lompatannya memberikan warna baru di dalam dirinya yang mengusir kekosongan pikirannya. Maria pun berkata
"Aduh, Rio, terima kasih banyak Skali"
Akupun tersenyum kepadanya dan berkata
"Kalo gitu siap - siap sudah baru pergi ikut seleksi, nanti sa naik bilang Ade perempuan de turun bantu jaga mama Deng Ade - ade di bawa sini"
Lalu Maria berlari menuju ke rumahnya dan berkata
"Okeee Sippp,"
Tapi aku memanggilnya kembali
"Maria, sini dulu"
Maria kembali dan bertanya
"Kenapa....?"
Lalu aku berkata kepadanya
"Ingat, Jang Lupa berdoa, tetap semangat ko lihat mentari yang baru terbit sana"
Maria melihat ke arah mentari terbit di langit ufuk timur. Lalu aku berkata
"Ko harus tunjukan bahwa ko bisa menjadi MENTARI HARAPAN BARU DARI TIMUR untuk tong pu Tanah Papua dan juga untuk Indonesia"
Tamat......!
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment